Friday, March 13, 2009

MUNTAH


keledai bodoh muntah-muntah sehabis mabuk dan pesta sex bersama konco-konco,
mereka sekumpulan elit politika di negara miskin tapi kaya para koruptor
disudut ruang yang biasa di pakai sebagai tempat rapat mereka di ubah menjadi isolasi ruang nafsu.
sekumpulan elit keledai berpesta pora dan sex party di dalam ruang, cekakkaksekikik gadis-gadis simpanan para elit keledai di bawa sadar alkohol yang menelan kesadaran mereka. telanjang diatas meja-meja kerja mereka, tertawa nafsu atas birahi yang bergelora.
nama nya juga elit keledai, yang sedang berpesta pora. menari-nari ala tua-tua keledai
membongkar semua tipu musliat, dan kerakusan mereka.
hahahahahaha ratusan uang kertas berterbangan diatas tubuh-tubuh yang telanjang
terselip diantara karet-karet penutup kemaluan si gadis-gadis binal.
ada yang mengucap syukur kepada sikeledai
karena uang yang melayang
kemudian menari-nari menebarkan aura kasih yang tersipu malu di antara pelukan nafsu sang keledai
gelas-gelas yang berserakan di sudut-sudut ruang, menambah titik-titik estetika ruang yang cabul.
menambah komposisi ruang cabul di sudut gelap
kemudian ini lah yang di bilang artistiknya, karena birahi yang berhamburan.
lelah-lelah lalu leha-leha sehabis pesta sex dan mabuk
tertawa riang ala keledai
mendekati titik lobang atau contreng kepada si keledai
wajah-wajah palsu yang bertebaran di setiap pinggir jalan
menambah gairah para si keledai.
muntah
muntah
muntah
muntah
ala
keledai
biadap

Sunday, March 1, 2009

SENANG

saya senang

saya senang

kamu senang

kita senang

dan semua senang

karena senang di hati senang

senang olah raga

senang aerobik

senang berenang

senang,selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu

senang menari-nari balerina

senang puasa senin kamis

senang rasa yang menang

senang menabung

senang berbakti kepada orang tua

senang di kibuli

senang di hantui rasa takut

senang maka tak sayang

melayang senang di udara

dan hijau senang di gunung

seperti selendang sutra

di atas seng rumah kardus

indah dan harum

kemudian senang dan senang

di pemukiman rumah singgah

anak senang gelandangan

nenek bungkuk senang mengais aqua bekas

biar hujan senang membasai tubuhnya

nenek tetap senang dan menang

walau pemerintah tetap cuek dan senang

senang bokis ala PETINGGI di alam sana

tukang tipu....senang...senang...senang...